Selasa, 15 November 2011

Mengungkap rahasia sukses mbak Helvy seorang penulis


Cermin mentalitas penulis profesioanl
Beberapa bulan yang lalu Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) menerima tamu kehormatan seorang penulis yang tidak asing lagi Helvy Tiana kunjungan beliau dalam rangka silaturahmi dengan warga Indonesia yang ada di Malaysia. Pendiri FLP itu kelihatan akrab penuh ramah tercermin dari balik wajahnya yang penuh karismatik. Kedatangan beliau disambut dengan antusias dan hangat. Para hadirin pertemuan itu cukup terhibur dengan pantun-pantun mbak Helvy dan kata-katanya renyah terdengar. Bukan hanya sekedar kata-kata biasa  tapi kata yang memberi inspirasi, mensinergi anak bangsa supaya tetap berkarya walau di manapun berada meskipun jauh dari tanah air. Ketika mendengar pesan itu terngiang kembali di telinga apa yang pernah dulu  disampaikan oleh Dubes RI Kuala Lumpur Da’i Bachtiar dalam suatu simposium pesan yang hampir sama maknanya.

Hidup yang penuh dengan inspirasi merekalah orang yang tidak merasakan bosannya kehidupan.  Menurut pengakuan mbak Helvy jika kita termasuk orang yang hidup penuh dengan inspirasi selalu termotivasi dunia ini akan terasa luas walaupun jasad kita terpenjara namun akal dan jiwa terus mengembara. Akal dan jiwa manusia memiliki daya kekutan yang luar biasa lebih luas dari sesusatu yang luas. Keluasannya tidak terjangkau oleh pandangan mata, pendengaran telingga dan panca indera lainnya. Tetapi, kenapa ia terkadang terasa begitu sempit. Bukan akal dan jiwa yang sempit melainkan diri seseorang itulah mempersempitkannya terkadang belum berjuang sudah mengaku kalah, padahal belum lagi mecoba. Dengan adanya idea-idea dan selalu berusaha, berinovasi itulah mereka yang memiliki inspirasi.  Terus berdaya upaya mencungkil potensi-potensi yang ada di dalam dirinya sekuat mungkin bermodal tekad dan semangat tinggi.
Benar apa yang dikatakan beliau “Banyak orang yang meminati untuk menjadi penulis atau seorang pengarang tapi mereka tak sanggup menempuh jalannya sehinga hasrat itu terdampar dan dibiarkan begitu saja dalam angan-angan.”

Kenapa hal ini terjadi?

Dalam hal ini Dosen Sastra UNJ tersebut mengemukan beberapa rahasia terdalam  berdasarkan keluasan penglamannya yang telah sekian lama berkecipung mengarungi pahit manisnya menjadi seorang penulis.  Beliau menerangkan rahasia itu, untuk menjadi seorang penulis yang bukan haya sebatas bisa menulis tapi menjadi seorang penulis berkarisma yang mampu berkreasi dan berkarya dengan penuh kesadaran dan kedalaman perasaan.  Mencurahkan isi hati lewat tulisan bukanlah semudah yang dibayangkan oleh karena itu perlunya proses dan latihan terus menerus sehingga mencapai hasil tulisan yang memiliki kualitas punya tempat di hati pembaca.  Cermin penulis yang berkarisma bukan hanya sebatas si penulis sendiri yang ikut merasakan hasil karnya tulisnya tapi menyentuh jutaan persaan orang lain yang turut merasakan perasaan yang sama apa yang tersemat dalam tulisan tersebut.  Dalam hal ini beliau mengemukan beberapa wasiat terpenting sebagai pengangang seorang penulis.

1.    Menulislah dengan hati dan pikiran jernih, di saat anda memang meluangkan waktu,  bukan  dengan  diburu-buru.

Dari ucapan beliau tersebut dapat ditarik kesimpulan hendaklah seorang penulis itu mengikhlaskan niatnya untuk menjadi seorang penulis yang mencintai pekerjaan tersebut. Tidak karena terpakasa, bukan berorientasikan popularitas  atau yang lainnya. Karaena ketika niat seseorang itu apabila telah tercampur dengan unsur-unsur lain maka bukan dinamakan dengan hati lagi tapi karena sesuatu yang mendorong melakukan pekerjaan tersebut. Apabila ‘sesuatu’ menjadi penggerak kepada tingkah laku bukan karena niat hati yang tulus, ketika kenyataan tidak seperti apa yang diharapakan besar kemungkinan orang tersebut akan lekas merasa kecewa. Ternyata tidak salah apa yang pernah diungkapkan oleh cendikiawan Muslim baru-baru ini  mengenai rahasia kehebatan karya Imam Ghazali. Setelah diadakan riset mengenai rahasia beliau menjadikan karya-karya tulisnya yang  sampai hari ini masih menghangati ruangan-ruangan kelas, menjadi ajang pembahasan di kalangan orang pandai. Rahasia itu ternyata apa yang beliau tulisakan semata-mata dengan hati yang ikhlasAda benarnya juga seperti yang dikatakan Khalil Gibran dalam bukunya yang Sang Nabi “Roti akan menjadi pahit ketika pembuatnya karena terpaksa”.

2.      Menulislah   dengan bercerita ke dalam diri, “apa yang saya rasakan”

Dalam hal ini ketika seseorang berhasrat menulis perkara yang terlebih dulu  dilakukan merasakannya dengan kehalusan perasaan sebelum orang lain merasakannya. Jika kita merasa sedih orang lainpun akan mersakan persaan itu walaupun dalam konteks yang berbeda. Penulis hendaklah peka dan memahami kehalusan persaan dan kedalamannya sehingga apa yang tercurah melalui tintanya dapat menyemat kesanubari, beremosi, membangkit semangat, penuh cita-cita dan pengharapan. Jelas dalam perkara ini seorang penulis harus bertindak proaktif, penuh kreativitas dan pintar menerjemah suasana. Pembiasaan ini perlu pelahitan karena tidak ada kretifitas yang datang secara tiba-tiba melainkan harus berusaha sekuat mungkin. Proses dialog dalaman ini adalah bentuk renungan panjang yang menyelami sisi-sisi perasaan menjelajahi relung batin terdalam. Sehingga ketika seseorang itu telah mampu mengusai teknik ini niscya ia akan temui idea-idea yang dapat dialirkanya melalui imaginasi tersebut lalu dicurahkan dalam bentuk karya tulis.

3.      Dari suatu peristiwa. “Menulislah Dengan mengubah persepsi negatif ke arah positif”

Tulisan bukanlah seperti ucapan atau benda wujud lainnya yang bisa dihilangkan ketika kita menginkannya hilang”. Begitulah yang dicuapkan beliau. Dalam hal ini beliau berpesan kepada yang ingin menggeluti dunia tulis-menulis bahwa berhati-hatilah dengan apa yang ditulis. Tulisan merupakan pesan yang akan mempengaruhi pemkiran manusia. Tulisan yang menyimpan nasehat-nasehat yang bijak akan mewujudkan pembaca yang bijaksana dan membentuk masyarakat berperadaban. Dan begitu pula sebaliknya. Pesan ini begitu tegas sekali terdengar dari ucapan beliau di tengah-tengah para hadirin.
Ketika seseorang itu memiliki hasrat untuk menulis beliau menganjurkan hendaklah tulisan itu memiliki konsep dan alur cerita terarah yang memiliki keberkatian dengan suatu pristiwa, kejadian atau kisah apapun yang mungkin sudah dilupakan lantas penulis coba untuk menghidupkannya kembali kedalam hati setiap orang dengan melalui tulisannya.

“Tulisan tidak bisa dihapus apabila telah tercetak, tulisan akan dibaca dan tetap ada walaupun dalam perpustakaan yang berdebu”. Begitulah nasihat luhur yang dicupakan peraih penghargaan Majlis Sastra Asia itu.

Mamfaat menulis dan khasiatnya

Banyak mamfaat yang didapatkan ketika menjadi seorang penulis. Mbak Helvy menguraikan beberapa kelebihan dan kebaikan yang ia dapatkan ketika menekuni profesi ini. Dan beliau juga menuturkan bukti-bukti tentang faedah yang didapati ketika seseorang itu menerjuni dunia tulis. Diantaranya ialah:

1.      Menulis itu menyenangkan,  bermain, berimajinasi tanpa perlu khawatir.  

2.      Menulis adalah berbicara, bayangkan Anda sedang mengobrol. Spontan, lugas, lancar.

3.      Menulis itu berbagi, tulisan kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Ada hubungan tidak langsung  antara apa yang  ita berikan dalam bentuk tulisan dengan kemajuan atau kesuksesan orang yang membacanya. Ini amal.

4.      Menulis itu membebaskan, kesempatan luas untuk berekspresi dan berkreasi. Anda adalah pencipta.

5.      Menulis itu menyehatkan,  aktivitas menulis mampu meningkatkan jumlah antibodi dalam tubuh.

6.      Menulis itu berarti mewariskan, tulisan adalah warisan berharga kita bagi orang lain (pembaca). Warisan yg membuat kita badi.

Kesan dan pesan

Semoga coretan yang singkat ini dapat memberi mamfaat dan mendatangkan kebaikan bagi pembacanya. Dengan harapan kita dapat terus saling berbagi dan memberi nasehat kebaikan karena itu bukan hanya sebatas tugas sebagai manusia melainkan kewajiban dari sekian banyak tanggung jawab kepada Tuhan. Untuk saling berbagi dan saling menasehati dalam kesabaran dan kebenaran. Dengan demikian diharapkan wujudnya pertolongan Allah S.W.T. kepada kita semua. Wasalam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar